Market-pulsa.com, Magetan -Customer retention membantu memberikan insight kepada perusahaan tentang kinerja mereka. Mempertahankan pelanggan dapat menghemat biaya 5-25x lebih sedikit daripada mencari pelanggan baru. Loyalitas pelanggan penting, namun bagaimana cara mempertahankannya? Strategi meningkatkan customer retention yang efektif: membangun brand value, meningkatkan kepercayaan pelanggan, menerapkan strategi cross-selling dan upselling, membuat program loyalitas, personalisasi, tawarkan langganan ber
Pengertian Customer Retention dan Cara Efektif Meningkatkannya
Customer retention berperan dalam memberikan insight kepada perusahaan terhadap kinerja mereka. Mempertahankan pelanggan dapat menghemat biaya 5 hingga 25 kali lebih sedikit dibandingkan mencari yang baru. Selain itu, membangun hubungan yang baik dengan pelanggan baru bisa 16 kali lebih sulit dibandingkan dengan pelanggan lama. Inilah yang membuat loyalitas pelanggan menjadi sangat penting.
Namun, bagaimana cara mempertahankan pelanggan yang sudah ada? Untuk mengetahuinya, yuk simak pembahasan tentang customer retention di bawah ini!
Strategi meningkatkan customer retention yang efektif untuk bisnis:
- Membangun brand value
- Meningkatkan kepercayaan pelanggan
- Menerapkan strategi cross-selling dan upselling
- Membuat program loyalitas pelanggan
- Personalisasi perjalanan pelanggan
- Tawarkan langganan berulang
- Temui pelanggan di mana mereka berada
Apa Itu Customer Retention?
Customer retention adalah kemampuan perusahaan untuk mempertahankan pelanggannya agar tetap loyal pada bisnis. Ini merupakan metrik berbasis persentase yang mengukur berapa banyak pelanggan yang berhasil dipertahankan perusahaan pada akhir periode waktu tertentu.
Retensi pelanggan dipengaruhi oleh berapa banyak pelanggan baru yang diperoleh bisnis dan berapa pelanggan yang memutuskan untuk berhenti atau membatalkan langganan, tidak melakukan repeat order, atau bahkan menutup kontrak.
Dengan demikian, sangat penting bagi bisnis untuk mempertahankan customer retention-nya di angka yang tinggi. Sehingga bisnis dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, penjualan, dan pendapatan secara keseluruhan.
Mengapa Customer Retention Penting untuk Bisnis?
Menurut sebuah studi, 68% penjualan berasal dari pelanggan yang sudah ada. Di mana pelanggan yang loyal akan lebih mungkin untuk berbagai pengalaman mereka dengan perusahan dan melakukan pembelian kembali. Sehingga, sangat penting bagi bisnis untuk meningkatkan customer retention.
Tidak hanya itu saja, berikut adalah beberapa alasan pentingnya customer retention untuk bisnis:
- Pelanggan yang setia akan terus mendukung merek dan meningkatkan penjualan.
- Mereka juga akan memberikan ulasan positif dan merekomendasikan merek dan produk Anda kepada kerabat mereka.
- Pelanggan yang loyal cenderung akan membeli lebih banyak produk merek Anda.
- Anda dapat memeroleh Return on Investment (ROI) yang lebih besar.
- Margin keuntungan meningkat lebih tinggi.
Metrik Customer Retention yang perlu Diukur
Customer retention sangat penting untuk kesuksesan perusahaan Anda. Oleh karena itu, penting pula untuk mengukur tingkat Customer retention. Sementara untuk mengukurnya, Anda perlu memperhatikan metrik berikut ini:
– Customer Retention Rate
Metrik pertama adalah mengukur tingkat retensi pelanggan. Seperti yang diketahui, untuk melihat seberapa efektif strategi retensi Anda bekerja membutuhkan waktu. Sebelumnya, Anda perlu memahami berapa banyak pelanggan yang loyal pada Anda selama periode waktu tertentu (misalnya bulanan, per semester atau tahunan).
Namun Anda bisa mengukurnya dengan menggunakan rumus berikut:
Customer Retention Rate = ((NCE – NEW) / NCS)) X 100.
Rumus ini dicerminkan sebagai persentase, dan dihitung untuk jangka waktu tertentu, seperti menurut minggu, bulan, atau tahun.
NCE = Jumlah Pelanggan di Akhir Periode Waktu tertentu
NEW = Jumlah Pelanggan Baru yang Diperoleh Selama Periode Waktu tertentu
NCS = Jumlah Pelanggan di Awal Periode Waktu tertentu
– Customer Churn
Customer churn merupakan matrik yang mengukur besarnya pelanggan berhenti berbisnis dengan Anda. Misalnya pelanggan yang tidak memperpanjang langganan dan pelanggan yang berhenti berlangganan. Hal tersebut perlu Anda waspadai, terlebih saat angka customer churn rate lebih besar dari 5-7%. Maka saat itu, Anda perlu mengevaluasi alasan mengapa produk atau layanan Anda gagal memenuhi harapan pelanggan.
Cara menghitung Customer Churn
Churn Rate = (Jumlah Pelanggan di Awal peride – Jumlah Pelanggan di Akhir periode) / Jumlah Pelanggan di Awal periode
Contoh perhitungan
Sebuah perusahaan retail memiliki 10 ribu pelanggan pada bulan Agustus. Pada akhir bulan, terdapat 500 meninggalkan bisnis tersebut. Ini berarti tingkat churn kami adalah lima persen ((10.000 pelanggan – 9.500 pelanggan ) / 10.000 pelanggan = 5%).
Kemudian pada bulan September mendapat tambahan 275 pelanggan dan selama bulan Oktober kehilangan 500 lagi. Maka Customer Churn rate pada bulan Oktober akan menjadi 5,11% ((9.775 pelanggan – 9.225 pelanggan) / 9.755 pelanggan = 5,11%).
– Revenue Churn Rate
Revenue Churn Rate adalah persentase pendapatan yang hilang dari pelanggan yang ada dalam periode waktu tertentu. Misalnya, perputaran pendapatan dapat diakibatkan oleh pembatalan pesanan, penurunan versi paket, atau berakhirnya hubungan bisnis.
Cara Menghitung Revenue Churn Rate
Revenue Churn Rate = [(MRR di Awal bulan – MRR di Akhir bulan) – upsells selama Bulan] / MRR di Awal Bulan
*Monthly recurring revenue (MRR) hanyalah jumlah dari semua sumber pendapatan berulang Anda dalam sebulan
Contoh Revenue Churn Rate
Sebuah perusahaan Tour memiliki nilai MRR Rp 50.000.000 saat awal September. Pada bulan yang sama mereka kehilanggan (churn) sekitar Rp 5.000.000. Namum memperoleh tambahan (upsells) sebesar Rp 2.500.000. Maka perhitungannya Revenue Churn Rate:
Revenue Churn Rate= ([($50.000.000 – $45.000.000) – $2.500.000] / $50.000.000 = 5%).
Sementara pada bulan bulan Oktober, perusahaan tersebut memperoleh tambahan dana sebesar Rp 2.500.000 serta Rp 10.000.000 dalam MRR baru. Maka nilai MRR awal menjadi Rp 57.500.000. Jika mereka kehilangan Rp 7.000.000 untuk churn dan mendapatkan Rp 3.000.000 untuk upsells, maka churn rate mereka akan menjadi 6,95% ([($57,500 – $50,500) – $3,000] / $57,500 = 6,95%).
– Existing Customer Revenue Growth Rate
Existing Customer Revenue Growth Rate adalah nilai pertumbuhan pendapatan pelanggan yang ada sangat penting untuk bisnis Anda. Kenaikan ini menyiratkan bahwa tim pemasaran, penjualan, dan akun Anda melakukan pekerjaan yang baik dalam memotivasi pelanggan untuk meningkatkan pengeluaran. Hal ini juga berarti bahwa pelanggan Anda dengan cepat menyadari nilai dari keterlibatan Anda.
Cara Menghitung Existing Customer Revenue Growth Rate
Revenue Growth Rate Bulanan = (MRR di Akhir Bulan – MRR di Awal Bulan) / MRR di Awal Bulan
Contoh Revenue Growth Rate
Untuk mempermudah, gunakan contoh bisnis tour sebelumnya yang memiliki MRR sebesar Rp 50.000.000, kemudian kehilangan Rp 5.000.000 karena churn. Maka Revenue Growth Rate yang dihasilkan – 10%. Sementara untuk bulan Oktober, perusahaan tersebut memulai dengan MRR Rp 57.000.000 dan kehilanggan Rp 7.000.000 karena churn. Maka Revenue Growth Rate bulan tersebut adalah -12,2% (($50.500.000 – $57.500.000) / $57.500.000 = -12,2%).
– Repeat Purchase Ratio
Repeat Purchase Ratio (RPR) adalah persentase pelanggan yang telah kembali untuk membeli produk dari perusahaan Anda lagi. Metrik ini merupakan indikator yang sering digunakan oleh tim pemasaran dan penjualan untuk menilai kinerja dan dampak strategi customer retention perusahaan. Meskipun metrik khusus ini biasanya berlaku untuk produk, Anda juga dapat menerapkan rumus yang sama untuk langganan berulang atau perpanjangan kontrak.
Cara Menghitung Repeat Purchase Ratio
Repeat Purchase Ratio = Jumlah Pelanggan Kembali / Jumlah Pelanggan Total
Contoh Repeat Purchase Ratio
Sebuah bisnis retail memulai bulan Agustus dengan 5 ribu pelanggan berlangganan produk atau layanan mereka. Pada akhir bulan, hanya 4 ribu dari pelanggan tersebut yang kembali ke bisnis tour tersebut. Maka Repeat Purchase Ratio mereka adalah adalah 80% dari hasil perhitungan
4.000 pelanggan / 5.000 pelanggan = 80%
Product Return Rate
Product Return Rate adalah matrik khusus untuk menghitung tingkat pengembalian produk Anda. Meskipun produk dapat dikembalikan karena berbagai alasan, pengembalian produk tidak pernah baik. Oleh karena itu, perusahaan perlu menjaga jumlah matrik ini sedekat mungkin dengan nol.
Cara Menghitung Product Return Rate
Product Return Rate = Jumlah Unit Terjual Yang Kemudian Dikembalikan / Jumlah Total Unit Terjual
Contoh Product Return Rate
Misalnya ada produsen tas ransel berhasil menjual produk populer sebanyak 10 ribu unit pada bulan Agustus. Namun pada akhir bulan, tercatat 7 ribu unit dikembalikan. Maka Product Return Rate produsen tersebut sebesar 70% dari hasil berhitungan berikut:
7.000 unit dikembalikan / 10.000 unit = 70%
– Days Sales Outstanding
Days Sales Outstanding (DSO) dapat digambarkan sebagai rata-rata jumlah hari di mana piutang (iuran pelanggan, tagihan, pembayaran) tetap terutang sebelum ditagih. DSO tidak hanya menunjukkan seberapa baik piutang perusahaan Anda dikelola, tetapi juga seberapa besar komitmen pelanggan untuk menjaga hubungan kerja yang sehat dengan bisnis Anda.
Semakin lama waktu yang dibutuhkan pelanggan untuk membayar tagihan mereka, hal ini mungkin merupakan pertanda buruk bagi strategi Customer retention Anda. Maka dari itu, penting untuk melihat DSO secara keseluruhan untuk mengidentifikasi perilaku yang sedang tren dan apa yang dapat Anda lakukan untuk memerangi angka DSO yang meningkat.
Cara Menghitung Days Sales Outstanding
Days Sales Outstanding= (Piutang Usaha / Pendapatan Tahunan) × 365 Hari
Contoh Days Sales Outstanding
Misalnya perusahaan kapas menargetkan mendapat penghasilan sebesar Rp 100 juta dalam penjualan tahun ini. Dari Rp 100 juta itu, hanya sekitar Rp 75 juta yang terkumpul. Maka, DSO tahunan mereka adalah 274 hari.
($75.000 / $100.000) x 365 hari = 274 hari
Sementara untuk DSO bulanan adalah 23 hari
($75.000 / $100.000) x 31 hari = 23 hari
Net Promoter Score (NPS)
Net Promoter Score secara kuantitatif mengukur kepuasan dan loyalitas pelanggan terhadap brand Anda. Setelah Anda menghitung NPS, Anda akan mengetahui apakah pelanggan Anda puas dan bersedia merujuk produk atau layanan Anda kepada orang lain.
Biasanya metrik ini akan diukur dalam skala 1 – 10. Responden dapat dibagi menjadi tiga kategori: detractor, netral, dan promotor. Mereka yang menjawab 1 – 6 adalah detractor, 7 – 8 adalah netral dan 9 – 10 adalah promotor.
Cara Menghitung Net Promoter Score
NPS= % Promoters – % Detractors
Contoh Net Promoter Score
Perusahaan umumnya akan mendistribusikan survei NPS setelah layanan pelanggan diselesaikan. Jika selama sebulan, perusahan tersebut memiliki 50 Promoters , 25 skor netral, dan 10 Detractors, Maka NPS keseluruhan menjadi 47 dari hasil perhitungan berikut:
Promoters = 50/85 = 59%
Detractors =10/85= 12%,
NPS= 59% – 12% = 47
– Loyal Customer Rate
Loyal Customer Rate mengacu pada jumlah pelanggan yang telah melakukan pembelian berulang dalam rentang waktu tertentu. Metrik ini mengidentifikasi persentase basis pelanggan Anda yang menunjukkan loyalitas kepada bisnis Anda.
Cara Menghitung Loyal Customer Rate
Loyal Customer Rate = Jumlah Pelanggan Berulang / Total Pelanggan
Contoh Loyal Customer Rate
Misalnya bisnis lolipop memiliki total 20 ribu pelanggan selama bulan September. Dari jumlah pelanggan itu, 2 ribu adalah pelanggan lama yang melakukan pembelian ulang dan 3 ribu adalah pelanggan baru yang melakukan beberapa pembelian. Maka perhitungan Loyal Customer Rate bisnis lolipop tersebut adalah 25% dari perhitungan berikut:
Loyal Customer Rate: (2K pelanggan + 3K pelanggan) / 20K pelanggan = 25%
– Customer Lifetime Value
Customer Lifetime Value (CLV) metrik yang mengukur berapa banyak pendapatan yang dihasilkan oleh satu pelanggan. Idealnya, Anda akan melihat CLV naik atau tetap konstan, karena CLV yang menyusut menunjukkan bahwa Anda memiliki pelanggan bernilai rendah atau kehilangan pelanggan lebih cepat daripada sebelumnya.
Cara Menghitung Customer Lifetime Value
Customer Lifetime Value = Nilai Pelanggan x Rata-Rata Customer Lifetime
di mana Nilai Pelanggan = Nilai Pembelian Rata-rata x Jumlah Pembelian Rata-rata
Contoh Customer Lifetime Value
Perusahaan SaaS menagih pelanggan dan menerima pendapatan Rp 50 juta tahun lalu dan memiliki 2.000 pelanggan. Membagi pendapatannya sebesarRp 50 juta dengan basis pelanggan saat ini sebesar 2.000 menghasilkan pendapatan rata-rata sebesar Rp 25.000 per pelanggan per tahun.
Perusahaan menganalisis lifetime pelanggannya dan menemukan jumlah rata-rata Customer Lifetime melakukan bisnis dengan perusahaan tersebut adalah tiga setengah tahun.
Mengalikan pendapatan rata-rata $25.000 dengan umur rata-rata empat setengah tahun menghasilkan nilai umur pelanggan sebesar $112.500.
Bagaimana Cara Meningkatkan Customer Retention yang Efektif?
Setelah mengetahui apa itu customer retention dan apa pentingnya untuk bisnis, retensi pelanggan kini saatnya untuk Anda mengetahui bagaimana cara meningkatkan customer retention yang efektif untuk bisnis.
Berikut adalah strategi meningkatkan customer retention yang perlu Anda coba:
1. Membangun brand value
Cara meningkatkan customer retention yang pertama adalah membangun brand value yang baik dan positif. Ini termasuk proses bisnis, kualitas produk, dan bagaimana Anda akan memperlakukan pelangan Anda. Semua ini akan menjadi penilaian merek Anda di mata pelanggan.
Di sisi lain, brand value akan mencerminkan kepercayaan pelanggan dan meningkatkan loyalitas mereka terhadap merek Anda. Mengingat nilai positif yang Anda miliki sama seperti apa yang mereka inginkan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk membangun brand value yang positif di mata pelanggan dan target audiens Anda. Namun Anda perlu ingat, hal tersebut bukanlah slogan nilai semata tetapi bukti nyata yang merek Anda lakukan.
2. Meningkatkan kepercayaan pelanggan
Kepercayaan pelanggan merupakan dasar dari hubungan yang baik dengan pelanggan. Oleh karena itu, kepercayaan menjadi kunci untuk membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan Anda.
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan data pelanggan untuk mengetahui apa kebutuhan pelanggan Anda dan berikan mereka pengalaman positif yang luar biasa. Biarkan hal tersebut menjadi cara terbaik untuk berkomunikasi dan mendapatkan kepercayaan mereka.
Ketika pelanggan mempercayai Anda, maka Anda tidak perlu menghabiskan waktu untuk meyakinkan mereka agar membeli produk atau layanan bisnis Anda.
3. Menerapkan strategi cross-selling dan upselling
Cara meningkatkan customer retention yang berikutnya adalah dengan menerapkan strategi cross-selling dan upselling pada bisnis Anda, baik secara online maupun offline.
Contohnya, Anda dapat menempatkan produk terkait di samping satu salam lain untuk menarik perhatian pelanggan dan mendorong pembelian impulsif
4. Membuat program loyalitas pelanggan
Program loyalitas pelanggan atau loyalty program merupakan salah satu cara efektif untuk mempertahankan pelanggan Anda. Dalam hal ini, Anda dapat menawarkan berbagai manfaat atau insentif yang dapat menarik pelanggan agar kembali ke bisnis Anda.
Contoh customer retention ini adalah Anda dapat membuat loyalty program berupa pengumpulan poin dengan tingkatan tertentu, semakin tinggi tingkat yang mereka miliki, maka akan semakin banyak manfaat yang akan diperoleh.
Namun, Anda perlu ingat untuk membuat program loyalitas pelanggan yang tetap sederhana dan permudah mereka untuk memahami setiap langkah yang diperlukan guna memeroleh reward.
5. Personalisasi perjalanan pelanggan
Strategi meningkatkan customer retention lainnya adalah dengan mempersonalisasi perjalanan dan pengalaman pelanggan Anda. Ini akan membuat mereka merasa lebih hargai dan menjadi puas dengan layanan yang Anda berikan.
Anda dapat mendorong pengunjung atau pelanggan Anda untuk melakukan pendaftaran melalui formulir cerdas yang nantinya menyimpan semua informasi tentang pelanggan Anda.
Gunakan informasi tersebut untuk membuat customer journey yang dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan Anda. Dalam hal ini, Anda dapat menggunakan perangkat seperti CRM untuk memudahkan Anda dapat mengumpulkan, mengelola, dan menyimpan informasi pelanggan Anda.
Contohnya Anda bisa mengunakan nama atau identitas pelanggan pada setiap pesan yang Anda bagikan. Anda juga bisa mengetahui prespektif atau keinginan mereka dari interaksi sebelumnya dan kelompokan pelanggan yang memiliki prespektif sama untuk memudahkan dalam interaksi.
6. Tawarkan langganan berulang
Menawarkan program langganan adalah cara sederhana untuk meningkatkan retensi pelanggan Anda. Beritahukan kepada pelanggan Anda tentang promosi atau manfaat apa yang dapat mereka peroleh apabila mengikuti langganan berulang dari merek bisnis Anda.
Contoh customer retention ini bisa menjadi win-win solution untuk Anda dan pelanggan. Di mana Anda dapat mempertahankan retensi pelanggan, dan di saat yang bersamaan, pelanggan akan memperoleh manfaat untuk mereka.
7. Temui pelanggan di mana mereka berada
Apakah Anda benar-benar memahami siapa pelanggan Anda? Jika iya, maka Anda seharusnya tahu siapa mereka, apa yang mereka butuhkan, tantang apa yang mereka hadapi, dan di mana mereka menghabiskan waktu. Ini akan membantu Anda untuk menemui mereka di mana pun mereka berada.
Anda dapat membuat jenis konten yang mereka inginkan dan butuhkan, kemudian membagikannya di mana pun mereka berada, baik itu di media sosial, situ web, dan lainnya.
Contohnya adalah jika target pasar Anda generasi Z, maka paltform yang cocok untuk mendekati mereka adalah sosial media seperti Instagram atau TikTok. Buatlah akun pada platform tersebut dan kelola dengan baik untuk mendekati mereka melalui konten menarik.
Dengan melakukan hal tersebut, Anda dapat menawarkan dukungan penuh kepada pelanggan, bahkan ketika mereka mungkin tidak menyadari bahwa mereka membutuhkan. Di saat yang bersamaan, ini akan menunjukkan kepada pelanggan, betapa Anda memahami dan menghargai mereka.
Tingkatkan Customer Retention Anda Sekerang!
Itu dia beberapa cara meningkatkan customer retention yang dapat Anda coba untuk mempertahankan pelanggan Anda. Selain menggunakan strategi di atas, Anda juga dapat menggunakan perangkat pendukung seperti CRM yang dilengkapi berbagai fitur canggih untuk menjaga hubungan pelanggan Anda.
Mekari Market-pulsa.com menyediakan aplikasi CRM terbaik yang terintegrasi dengan Omncihannel, sehingga dapat Anda gunakan untuk meningkatkan komunikasi, interkasi, dan menjaga hubungan pelanggan Anda di berbagai saluran yang berbeda. Dengan Omnichannel CRM, Anda juga dapat mengotomatiskan pemasaran, penjualan, dan layanana pelanggan dalam satu platform terpadu.
Mekari Market-pulsa.com telah dipercaya lebih 3000+ perusahaan untuk membantu mereka meningkatkan tahapan bisnis secara keseluruhan. Tidak hanya itu saja, Mekari Market-pulsa.com juga telah tersertifikasi ISO 27001 untuk memastikan keamanan informasi data pelanggan.
Jadi tunggu apa lagi?Yuk, coba demo Aplikasi CRM Mekari Market-pulsa.com dan dapatkan FREE TRIAL selama 14 hari sekarang!
Hubungi Mekari Market-pulsa.com sekarang!
Begitulah coretan hari ini dan terima kasih bersedia untuk mengunjungi website kami. Barangkali anda berminat untuk Jualan Pulsa dan Kuota Serta Pembayaran tagihan Online atau biasa dikenal dengan PPOB silahkan gabung di server pulsa kami MARKETPULSA.
Kesempatan Usaha Pulsa dan Distributor PPOB Di buka
bisnis pulsa dan Loket PPOB merupakan Menjual yang menguntungkan. Meski di masa endemi, kebutuhan pulsa untuk masyarakat Indonesia menjadi hal yang pokok, seperti membayar tagihan, membeli pulsa data internet, voucher game, isi ulang saldo eMoney atau kebutuhan lainnya.
Semuanya bisa dilakukan di Market-pulsa.com sebagai Bisnis pulsa murah yang menjanjikan. Jual di Market-pulsa.com bisa dikelola oleh siapa saja dengan modal kecil. Peluang masih terbuka lebar untuk membuka Berdagang agen pulsa dan loket pembayaran ppob dengan Market-pulsa.com.
Mengapa Bisnis Pulsa & PPOB di Market-pulsa.com?
Dagang pulsa dan loket pembayaran ppob kami adalah solusi Bisnis bagi masyarakat Indonesia yang ingin memiliki Jual pulsa elektrik, pulsa internet, paket sms & nelpon, Berjualan isi ulang Gopay, OVO, DANA, LinkAja, Shopee, dll, Berjualan voucher game paling murah dan komplit serta voucher tv kabel prabayar
- Sistem Market-pulsa.com yang mudah dijalankan sebagai Berbisnis utama maupun bisnis sampingan.
- laba yang menguntungkan dari bisnis pulsa, Usaha voucher game , Menjual voucher tv, bisnis topup uang elektronik dan loket pembayaran
- Tidak ada kewajiban atau target transaksi.
Kamu bisa mulai bisnis pulsa & PPOB dengan modal yang relatif kecil. Kamu bisa menjual pulsa, paket data, voucher game online, voucher tv, paket internet, kuota data, bayar tagihan, loket, kuota internet, emoney, dompet digital, dan uang elektronik. Kamu bisa memulai bisnis ini dengan menggunakan perangkat komputer atau smartphone.
Kamu juga bisa mempromosikan bisnis ini melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya. Dengan mempromosikan bisnis ini, kamu bisa meningkatkan jumlah pelanggan dan keuntungan yang didapat.
Kamu juga bisa menggunakan layanan jasa pembayaran online untuk membantu transaksi. Dengan menggunakan jasa pembayaran online, kamu bisa menyediakan layanan yang lebih mudah dan praktis bagi pelanggan.
Kamu bisa menggunakan aplikasi pulsa & PPOB untuk membantu bisnis ini. Aplikasi ini memungkinkan kamu untuk mengelola bisnis dengan lebih mudah. Aplikasi ini juga memungkinkan kamu untuk mengirimkan notifikasi ke pelanggan, mengelola transaksi, dan mengatur laporan penjualan.
Kesimpulan
Meskipun artikel
Mungkin ini hanya memerlukan waktu beberapa menit saja, Tapi akan lebih baik sering membaca meskipun itu bukan tulisan yang Anda inginkan daripada tidak sama sekali.